Rasa dan aksara adalah jodoh para pencinta kata

Selasa, 14 Mei 2019

Tak Terhindarkan





Pertama kali bertemu denganmu, aku terpana melihat paras tampanmu.

“Ciptaan Tuhan yang menakjubkan,” bisikku.

Detik selanjutnya Tuhan memberiku kesempatan untuk berbincang denganmu. Kupikir, barangkali Tuhan sedang memberiku hadiah karena sudah memuji ciptaan-Nya.

Namun sayang sekali, wajah tampanmu tak bisa menutupi sikap menyebalkan yang ada pada dirimu.

Kau tampan, tapi kau menyebalkan.

Sikapmu yang menyebalkan itu, lambat-laun membuatku lupa akan paras tampanmu.

Setiap bertemu denganmu, aku tak lagi terpana, yang ada aku selalu dibuat kesal olehmu.

“Untuk apa tampan jika sikapnya menyebalkan?! Dasar Singa!” ucapku ketika aku kesal padamu.

Aku kesal dan aku tak suka padamu, awalnya ku pikir begitu. Tapi semakin hari aku semakin tak mengerti.

Aku kesal padamu, tapi kenapa aku selalu memikirkanmu?

Aku tak suka padamu, tapi kenapa saat kau tak ada warna hidupku menjadi abu-abu?

Terlebih, kenapa aku benci pada setiap wanita yang berada didekatmu?

Aku sadar meski beberapa kali ku coba menghidar.

Aku tahu ada sebuah rasa yag tumbuh tak peduli semenyebalkannya dirimu.

Iya, aku ternyata menyukaimu. 

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Pinterest instagram

Popular Posts

Categories

Aku ingin cerita, tapi janji jangan bosan, ya. Aku ingin menceritakan semuanya padamu, bahkan hal kecil yang tak penting. Kamu ...

Copyright © 2025 Catatan Rosi | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes - Published By Gooyaabi Templates | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com