Hal yang tak pernah aku
bayangkan adalah aku bisa sesabar ini menunggu kamu.
Kamu adalah mentari
yang selalu ku tunggu saat malam hari. Meski aku sangat merindu, tapi waktu tak
pernah berbaik hati mempercepat detiknya. Meski pikiranku selalu tertuju padamu,
mau tak mau aku harus tetap terlelap untuk mengistirahatkan tubuhku.
Bisa kamu bayangkan,
kan? Menunggu saja sudah menyiksaku, ditambah aku rindu tapi tetap harus
tertidur. Bagaimana bisa? Mungkin terkadang aku bersyukur harus tertidur, sebab
dibanding tak melakukan apa-apa, menunggu dan merindukanmu terasa melelahkan.
Namun terkadang aku juga tak suka karena dipaksa tidur. Semua terdengar sangat
melelahkan. Entah aku hanya diam atau bahkan tertidur sekalipun, menunggu dan
merindukanmu memang selalu melelahkan.
Jangan sebal dulu, aku
memang mengatakan menunggu dan merindukanmu itu melelahkan, tapi menunggu dan
merindukanmu juga menyenangkan. Kamu tidak percaya? Bayangkan saja aku itu
seperti kamu yang akan pergi ke kebun binatang esok hari saat kecil dulu. Tak
bisa tidur, terus terbayang, berharap waktu cepat berlalu. Iya, menunggu kamu
itu seperti itu. Melelahkan juga menyenangkan diwaktu bersamaan.
Seperti halnya anak
kecil yang sedang menunggu esok untuk pergi jalan-jalan, aku pun sedang
menunggu kamu untuk segera bertemu.
Besok, bisakah kita
bertemu?
0 komentar:
Posting Komentar